Menerapkan Pendekatan MVP untuk Keberhasilan Projek
Salah satu hal penting yang dilakukan untuk membuat suatu produk adalah melakukan perancangan dengan baik, terlebih lagi produk tersebut dikerjakan dari nol. Didalam kegiatan belajar mengajar, biasanya produk dituangkan kedalam penugasan projek. Oleh karena itu projek dapat diartikan sebagai tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu; (Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan).
Gambar Cara Pandang Pendekatan MVP.
Sebagai contoh, ketika kita mendapatkan projek membuatan alat transportasi untuk memindahkan suatu objek dari satu tempat ke tempat yang lain. Maka salah satu ide sederhanya, yaitu membuat transportasi berupa produk skateboard dengan fitur inti/dasarnya adalah terdapat papan sebagai tempat objek yang dilengkapi dengan empat roda untuk memindahkan objek. Sehingga dari ide membuat skateboard sebagai transportasi sudah cukup layak, karena fungsi utamanya yaitu untuk memindahkan suatu objek dari satu tempat ke tempat yang lain dapat terpenuhi. Namun jangan memberikan ide yang tidak menyelesaikan masalah utama, misal ide membuat roda terlebih dahulu, selanjutnya ide membuat papan dasar, kemudian ide membuat papan agar menjadi wadah, dan terakhir menyempurnakannya.
Defenisi sederhana dari MVP sendiri yaitu membuat produk yang dilengkapi dengan fitur inti paling sederhana/dasar. Oleh karena itu MVP adalah prototipe projek yang:
- Memecahkan masalah utama.
- Tidak harus terlihat sempurna.
- Tidak harus menyertakan/membuat sekumpulan fitur lengkap dari bayangan produk akhir.
Prinsip-prinsip MVP dalam praktik.
- Release/keluarkan produk yang dibangun hanya dengan fitur dasar untuk memenuhi fungsi utama.
- Kompulkan feedback/umpan balik pengguna untuk memperbaiki fitur dasar dan jika memungkinkan tambahkan fungsi lain.
- Beri tahu pengguna tentang pembaharuan pada langkah ke 2 (dua).
- Jika fungsi yang ditambahkan tidak diinginkan oleh pengguna, hapus dari pembaharuan selanjutnya.
- Ulangi proses tahapan langkah ke 2 (dua).
Kesimpulan
Dalam membuat produk atau mengerjakan projek, fokus utama adalah memecahkan masalah utama, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu. Definisikan fitur inti/dasar untuk mencapai fungsi utama dari produk yang dibuat, dan untuk mendapatkan feedback yang jelas, buat pembaharuan fungsi satu persatu, tentunya agar pengguna lebih mudah dan fokus mengevaluasi ide berdasarkan satu parameter.
Referensi
- https://www.devteam.space/blog/minimize-the-risk-create-and-execute-an-mvp-in-your-business/
- https://www.infomir.eu/eng/blog/articles/17-using-the-mvp/
- https://www.interaction-design.org/literature/article/minimum-viable-product-mvp-and-design-balancing-risk-to-gain-reward
- https://www.binaracademy.com/blog/apa-itu-minimum-viable-product-dan-tahapannya
- https://www.amplifyn.com/post/poc-vs-prototype-vs-mvp-the-path-to-creating-a-promising-product
- https://technologynews.gitbook.io/poc-vs-prototype-vs-mvp/
Warning!
We are not responsible for any loss whatsoever due to this site, also if you want to take this article please read terms of use or touch us via contact page.
If there is question, please discuss below. Very welcome and expected to provide corrections, criticisms, and suggestions.
Be the first :D