Metode Untuk Menangani Deadlock

Secara umum, kita dapat menangani atau mengatasi deadlock menggunakan salah satu dari tiga cara berikut ini. Pada dasarnya setiap mekanisme penanganan deadlock memiliki kelebihan dan kekurangan, terutama dalam penggunaan resource yang berlebihan diluar dari proses utama atau disebut dengan overhead.

1. Menggunakan sebuah protokol/aturan untuk menyakinkan bahwa sistem tidak akan pernah mengalami deadlock yaitu menggunakan deadlock prevention (mencegah) atau deadlock avoidance (menghindar).
2. Mengijinkan sistem mengalami deadlock agar dapat dideteksi, namum kemudian harus segera dapat memperbaikinya. Mekanisme ini disebut dengan deadlock detection and recovery.
3. Mengabaikan semua permasalahan sama sekali, dan berpura-pura bahwa deadlock tidak pernah terjadi pada sistem. Mekanisme ini disebut dengan deadlock ignoring dan recovery, dan solusi ini sebahagian besar digunakan oleh sistem operasi termasuk Linux dan Windows.

Pembahasan mengenai metode deadlock prevention terdiri dari beberapa bagian, yaitu kondisi Mutual Exclusion, kondisi Hold and Wait, kondisi No Preemption, serta kondisi Circular Wait. Sedangkan pembahasan pada deadlock avoidance terdiri dari algoritma safe state, algoritmna resource-allocation graph, dan aloritma Banker.

Selanjutnya untuk pembahasan mengenai metode deadlock detection, tergantung pada jumlah sumber daya yang digunakan pada sistem, yaitu single-instance resource atau multipel-instances resources.

Terakhir untuk pembahasan mengenai deadlock ignoring dan recovery, yaitu dilakukan dengan cara melakukan terminasi pada proses dan dengan cara menyela pada sumber daya yang gunakan.

Referensi

1. Operating Systems: Internals and Design Principles (8th Edition), William Stallings, 2014.
2. Operating System Concepts (9th Edition in Chinese) by Abraham Silberschatz et al.
3. The Linux Programming Interface: A Linux and UNIX System Programming Handbook, Michael Kerrisk.